VENUSPOKER - Kasus penemuan bayi kembali terjadi. Kali ini bayi ditemukan di pipa toilet.
Aborsi di China pun menjadi legal dan merupakan layanan pemerintah yang tersedia atas permintaan perempuan.
Aborsi selain mengendalikan kelahiran juga bertujuan terwujudnya kebijakan di China untuk memiliki satu anak saja.
Namun, meski legal, orang tak bisa sembarangan melakukan aborsi karena ada beberapa alasan yang dapat diterima untuk melakukan aborsi.
Sehingga tak heran banyak ibu muda yang memilih melakukan aborsi secara ilegal.
Hukuman bagi yang melakukan aborsi secara ilegal pun tak main-main di China.
Selain banyak kasus tentang pembunuhan bayi, di China banyak juga berita tentang bayi yang diselamatkan setelah dibuang atau dibunuh oleh ibunya sendiri.
Ada banyak yang meninggal, tetapi ada banyak juga yang berhasil diselamatkan.
Kasus penemuan bayi di pipa ini berawal saat seorang pria pergi ke toilet dan terkejut setelah mendengar tangisan bayi lirih yang berasal dari pipa toilet di atasnya.
Tinggal di lantai tiga sebuah blok apartemen, pria itu menjadi sangat prihatin karena tangisan bayi tersebut tak kunjung berhenti.
Setelah memastikan tangisan itu berasal dari pipa, orang itu memutuskan untuk memanggil pihak yang berwenang.
Tim penyelamat segera tima di apartemen tersebut dengan cepat memotong dan membuka pipa.
Seperti yang dipikirkan, seorang bayi yang baru lahir terlihat terjebak di pipa.
Tim penyelamat pun segera bergegas ke rumah sakit terdekat untuk menyematkan bayi malang itu.
Dokter segera melakukan perawaran medis darurat untuk menyelamatkan bayi itu.
Beruntung anak tersebut hanya mengalami gegar otak dan perlahan sembuh di rumah sakit.
Menurut wanita 22 tahun yang merupakan ibu dari bayi itu yang tidak disebutkan namanya mengklaim, jika usia kandungannya sudah cukup umur dan dia pergi ke toilet saat anaknya tiba-tiba keluar dan masuk ke saluran pembuangan.
Menurutnya, dia awalnya mencoba meraih bayi itu dengan tongkat, namun dia kemudian memutuskan untuk menyiram toilet untuk membersihkan darahnya.
Posting Komentar