VENUSPOKER - Seorang ayah di Thailand mengunci putranya dalam kandang kayu. Hal itu dilakukan setiap pagi sebelum berangkat kerja. Anak itu sudah berusia sembilan tahun.
Sang ayah, Chamnan Duangjan (38) telah melakukan hal demikian sejak lima tahun lalu. Perlakuan seperti itu mungkin akan dinilai banyak orang tak pantas dilakukan.
Apalagi pada darah daging sendiri. Namun saat ditanya alasannya, jawaban sang ayah bikin terenyuh.
Chamnan mengaku terpaksa mengurung anaknya di dalam kandang. Sebab dia tidak ingin kehilangan putranya tersebut.
Dari penuturan Chamnan terkuak cerita sedih. Menurut pria itu, putranya yang bernama Porrames mengalami cedera kepala yang parah saat berumur empat tahun.
Saat itu dia mengalami kecelakaan mobil pada 2012 di Provinsi Krabi. Setelah kecelakaan tersebut, perilaku Porrames berubah.
Dia semakin aneh sehingga tidak bisa pergi sekolah. Setiap pergi sekolah, dia akan lari dan menghilang entah ke mana.
Sedangkan ibu Porrames pergi setelah kecelakaan untuk menikah dengan pria lain. Padahal Chamnan harus bekerja mencari nafkah.
Dua kakak lelaki Porrames berusia 15 dan 20 tahun. Masing-masing sudah bekerja ataupun pergi sekolah.
Praktis tak ada lagi orang yang merawat anak itu saat semua anggota keluarga harus beraktifitas.
Porrames sering melarikan diri dan bersembunyi di hutan-hutan dekat wilayah tempat tinggal mereka.
Karena takut akan keselamatan anak, buruh pabrik karet itu kemudian membuat kandang. Ukurannya 2,5 x 2 meter dari kayu.
Porrames dimasukkan dalam kandang itu saat Chamnan bekerja dengan harapan anaknya tetap aman saat ditinggal.
Populer: Menyayat Hati, Anak Ini Tinggal dalam Kotak 2x3 Meter & Hanya Bisa Melihat Dunia dari Balik Jendela
Dalam kandang itu pula Porrames belajar pelajaran sekolah setiap pagi. Dia baru dibawa pulang ke rumah setelah ayahnya pulang kerja di malam hari.
Para tetangga yang bersimpati pada Porrames memberi anak itu makan.
Mereka menyodorkan makanan lewat celah lima inci jeruji kayu.
Chamnan mengatakan bahwa dia sangat ingin membantu anaknya.
Tapi apalah daya, dia telah mencoba segalanya dan tidak tahu lagi harus berbuat apa.
"Anak saya kecelakaan mobil lima tahun yang lalu saat pergi ke sekolah dan mengalami luka sangat parah di dahinya. Saat dia sembuh dia tidak kembali normal. Setiap hari dia akan melarikan diri dan suatu saat saya menemukannya bersembunyi di hutan," tutur sang ayah.
"Saya menemukannya berjalan jauh sendirian, kadang tanpa pakaian. Saya membawanya ke berbagai rumah sakit tapi gejalanya tidak pernah membaik. Saya takut dia akan berada dalam bahaya. Lalu saya memutuskan untuk membangun kandang agar dia tetap di sana saat saya pergi bekerja," kata sang ayah.
Chamnan mengatakan berharap suatu hari nanti akan ada seorang dokter yang bisa membantu.
BANDAR BOLA ONLINE
Atau dia berharap punya cukup uang untuk mempekerjakan seseorang yang bisa merawat Porrames.
BANDAR TOGEL ONLINE
Meski terkunci dalam kandang selama setengah dekade, situasinya baru terungkap baru-baru ini.
Pihak berwenang tiba di kandang itu dan mulai menyelidiki.
Kitti Intarakul, Kepala Jaminan Sosial dan Kemanusiaan di Krabi, mengatakan bahwa para pejabat telah mengunjungi kantor Palang Merah setempat.
Mereka memberi bantuan darurat sebesar 3.000 baht (Rp 1,2 juta) untuk membantunya dengan kebutuhan dasar.
"Kami akan terus mencoba untuk membantu anak laki-laki itu sembuh dan menemukan diagnosis dan perawatan medis untuknya. Kami ingin bertemu dengannya di sekolah tempat dia bisa dalam kondisi aman," katanya.
Posting Komentar