VIVOPOKER - Sejumlah siswi Bekasi diduga menjadi korban pelecehan dia pemandu wisata di Belitung.
Kasus ini membuat publik heboh.
Dilansir TribunWow.com dari Bangka Pos pada Jumat (26/1/2018, berikut ini enam fakta terkait kejadian tersebut.
1. Pelaku
Pelecehan ini diduga dilakukan dua pemandu wisata, yaitu berinisial DA (33) asal Cirebon, dan IW (19) asal Kecamatan Badau, Belitung.
Pelecehan ini diduga dilakukan dua pemandu wisata, yaitu berinisial DA (33) asal Cirebon, dan IW (19) asal Kecamatan Badau, Belitung.
DA merupakan perantau di Belitung.
Dua orang ini merupakan pemandu wisata di Batu Mentas Kelekak Datuk Badau Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Sekarang dua orang itu sudah diamankan untuk diproses hukum, dan ditetapkan sebagai tersangka,” ucap Kanit Reskrim Polsek Badau, Aipda Heriyanto kepada Posbelitung.com, Jumat (26/1/2018).
2. Ada 25 Siswi
Korban dugaan pelecehan tersebut merupakan siswi SMP ternama di Bekasi, Jawa Barat.
Saat itu siswi SMP itu mengunjungi kawasan wisata tersebut untuk study tour.
“Semua korban adalah orang luar daerah.”
“Mereka hanya berkunjung ke tempat itu karena ada agenda study tour,” kata Heriyanto.
Dari 25 orang siswi SMP tersebut, baru 20 orang yang sudah terkonfirmasi atau mengakui telah dilecehkan pemandu wisata itu.
“13 orang siswi dari pelaku DA (33), dan tujuh orang di lecehkan pelaku IW (19).”
“Kami belum konfirmasi ke lima siswi lain,” ungkap Heriyanto.
Baca: VIDEO: Inilah Jenis-Jenis Teleskop yang Digunakan Planetarium untuk Melihat GBT
3. Membantah
Dua pelaku dugaan pelecehan tersebut membantah perbuatannya.
DA berdalih apa yang dilakukannya hanya membantu para siswi SMP tersebut ketika didorong arus dan terkena batu ketika bermain tubing.
“Ada 50 orang yang bermain. Kami hanya menolong,” kat DA.
Sementara pelaku IW tidak memberi banyak komentar dan mengaku khilaf.
“Kami khilaf. Sumpahlah habis ini kami tidak lagi seperti itu. Kami tidak mengulangi lagi,” ucap IW.
4. Awal Mula
Menurut polisi, peristiwa tersebut terjadi ketika para siswi yang mengikuti study tour bermain tubing (ban karet) dalam air.
Saat itu, pemandu wisata meraba bagian sensitif para siswi dengan dalih menolong mereka.
“Ketika itulah mereka memanfaatkan situasi, dan langsung meraba bagian sensitif para siswi ini,” ungkap Heriyanto.
Diketahui, insiden ini terjadi pada Kamis (18/1/2018).
5. Takut dan Malu
Setelah mendapat pelecehan tersebut, para siswi SMP itu tidak langsung melapor.
Mereka mengaku takut dan malu.
Akhirnya seorang siswi memberanikan diri menceritakan insiden tersebut kepada guru saat sedang belanja oleh-oleh.
“Nah dari situ semua terbongkar. Ternyata bukan hanya satu orang.”
“Setelah itu baru gurunya lapor ke kepala sekolah. Selanjutnya mereka lapor ke kami,” beber Heriyanto.
Guru yang mendampingi para siswi lapor ke polisi.
6. Kembali ke Bekasi
Meski terlibat dalam insiden tersebut, para siswi SMP tetap kembali ke Bekasi.
Namun, polisi Belitung tetap akan mempropses kasus tersebut sesuai hukum.
Bahkan mereka akan pergi ke Bekasi untuk memeriksa korban.
“Anggota mau berangkat ke Bekasi untuk memeriksa para korban,” imbuh Heriyanto.
Posting Komentar